google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Government Asks Freeport to Increase PPM Program - MEDIA MONITORING GOLD MINE -->

Government Asks Freeport to Increase PPM Program



The government asks PT Freeport Indonesia (PTFI) to increase contributions in the Community Development and Empowerment Program (PPM) in Papua. This is so that the benefits of the existence of PT FI are more felt.



Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Ignasius Jonan requested that the PPM program from PTFI be increased so that it can provide maximum benefits for the Papuan people, especially the communities around the PT FI operating area. The community around PT FI's work area currently has an abundance of community development funds from PT FI of one percent of the sales value achieved by PT FI.

Ignasius Jonan

"I hope that the community development funds can be increased to two percent so that the benefits can be felt more by the Papuan people, even the whole of Papua if possible," said Jonan.

Jonan added, the current community development program is no longer a contribution, but an integral part of operations.

"This is the hope of Mr. President," Jonan said.

PTFI's PPM program is realized in the provision of Papuan Dormitory and School facilities, Solus Populi Dormitory, "Al kinemok Kamoree" (PPTAK) Integrated Training Center, Elementary, Middle School and girls' dormitories in the West Mimika District, Private Wing & Clinic Social Security Organizing Agency (BPJS) Mitra Masyarakat Hospital, as well as a Hydroelectric Power Plant (Microhydro).

Especially for the PPM program in the health sector, Jonan asked PTFI to increase clinics in areas where health services were still lacking.

"This is important. If you want to make it, make a clinic and clean water facilities ready to drink. We help from the Geology Agency," said Jonan



For the electricity sector, Jonan also ordered that the existing programs be completed entirely. Electricity development in many remote areas by utilizing the potential of local energy sources, such as Micro Hydro Power Plants (PLTMH) and Energy-Saving Solar Power Lights (LTSHE) Jonan asked to be expanded.

"A total of 7,600 household electricity connections with a value of Rp. 5.6 billion will be completed this year for Papua and West Papua," Jonan said.

Toni Wenas

PTFI President Director Toni Wenas stated that no company can survive if the community around the company's operating area does not grow together. During the 50 years of PT FI's existence on Bumi Papua, Toni claimed to have provided benefits to both parties, the company and the community.

This PPM program, PT FI hopes, can truly benefit the community.

"What is expected is that the existence of PT Freeport Indonesia on Earth Papua further enhances the welfare of the community, especially those who are still young," said Toni.

From the beginning of being in Papua, continued Toni, PTFI has provided benefits to the community. The agreement made in 1974 continued to evolve, so that in 1996 it turned into a partnership fund managed by the Amungme and Kamoro Community Development Institute (LPMAK) whose portion was one percent of the company's gross income or around 60 million US dollars (Rp. 900 billion in 2018). That also does not include funds for development commitments that are directly managed by PT FI for US $ 40 million, bringing the total to US $ 100 million.

IN INDONESIA

Pemerintah Minta Freeport Tingkatkan pogram PPM


Pemerintah meminta PT Freeport Indonesia (PTFI) dapat meningkatkan kontribusi dalam Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di Papua. Hal itu agar manfaat keberadaan PT FI lebih dirasakan. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta program PPM dari PTFI dapat ditingkatkan agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Papua, khususnya masyarakat di sekitar wilayah operasi PT FI. Masyarakat sekitar wilayah kerja PT FI saat ini mendapat limpahan dana pengembangan masyarakat dari PT FI sebesar satu persen dari nilai penjualan yang dicapai PT FI.

"Saya berharap agar dana pengembangan masyarakat dapat ditingkat menjadi dua persen agar manfaatnya dapat dirasakan lebih besar oleh masyarakat Papua, bahkan seluruh tanah Papua jika bisa," kata Jonan.

    Jonan menambahkan, program pengembangan masyarakat saat ini sudah bukan lagi sumbangan, tapi bagian yang utuh kegiatan operasi. 

"Ini merupakan harapan Bapak Presiden," ucap Jonan.

Program PPM dari PTFI diwujudkan dalam penyediaan fasilitas Asrama dan Sekolah Taruna Papua, Asrama Solus Populi, Pusat Pelatihan Terpadu "Al kinemok Kamoree" (PPTAK), SD, SMP, dan asrama putri di Distrik Mimika Barat, Private Wing & Klinik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Rumah Sakit Mitra Masyarakat, serta Pembangkit Listrik Tenaga Air (Microhydro).

 Khusus untuk Program PPM bidang kesehatan, Jonan meminta PTFI memperbanyak klinik di wilayah-wilayah yang layanan kesehatannya masih kurang. 

"Ini penting. Kalau Bapak mau bikin, bikin klinik dan sarana air bersih siap untuk diminum. Kami bantu dari Badan Geologi, " kata Jonan

Untuk sektor kelistrikan, Jonan juga memerintahkan agar program-program yang ada dapat dituntaskan seluruhnya. Pengembangan listrik di banyak daerah terpencil dengan memanfaatkan potensi sumber energi setempat, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) Jonan minta diperbanyak.

"Sebanyak 7.600 sambungan listrik rumah tangga dengan nilai Rp 5,6 miliar akan diselesaikan tahun ini untuk Papua dan Papua Barat," ujar Jonan.

     Direktur Utama PTFI Toni Wenas menyatakan, tidak ada satu perusahaan pun yang dapat bertahan jika masyarakat di sekitar wilayah beroperasi perusahaan tidak tumbuh bersama. Selama 50 tahun keberadaan PT FI di Bumi Papua, Toni mengklaim telah memberikan manfaat untuk kedua belah pihak, perusahaan dan masyarakat.

Program PPM ini, PT FI harapkan, dapat betul-betul memberi manfaat bagi masyarakat. 

"Apa yang dicita-citakan bahwa keberadaan PT Freeport Indonesia di Bumi Papua ini lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang masih muda-muda," ujar Toni.

Dari awal berada di Papua, lanjut Toni, PTFI telah memberikan manfaat kepada masyarakat. Kesepakatan yang dibuat pada 1974 terus berevolusi, sehingga pada 1996 berubah menjadi dana kemitraan yang dikelola oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) yang porsinya satu persen dari pendapatan kotor perusahaan atau sekitar 60 juta dolar AS (Rp 900 miliar pada 2018). Itu pun belum termasuk dana komitmen pembangunan yang langsung dikelola oleh PT FI sebesar 40 juta dolar AS, sehingga totalnya 100 juta dolar AS. 

Republika, Page-5, Saturday, May 4, 2019

Subscribe to the latest article updates via email for FREE:

0 Response to "Government Asks Freeport to Increase PPM Program"

Post a Comment

SALE PARALLAX TEMPLATE ONLY US$ 5

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel