google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Situs Totok Kerot Kediri - East Java - MEDIA MONITORING GOLD MINE -->

Situs Totok Kerot Kediri - East Java

        

     Pada Situs Totok kerot terdapat sebuah patung yang menggambarkan patung raksasa Dwarapala mempunyai tinggi kira-kira 3,5 meter. Patung ini merupakan artefak sejarah masa lalu dari kerajaan Pamenang Kediri yang mempunyai ciri-ciri adanya hiasan Candrakapala, berbentuk tengkorak bertaring diatas bulan sabit.

    Hiasan Candrakapala merupakan simbol dari Kerajaan Kediri dan hiasan ini berada di atas kepala Patung Totok Kerot. Patung Totok Kerot ini diperkirakan penanda pintu gerbang sebelah barat dari istana kerajaan Kediri atau merupakan salah satu pintu masuk ke sebuah candi.

    Pada tahun 1981-an, warga sekitar melaporkan ada benda dalam sebuah gundukan besar di tengah sawah dan berada di bawah pohon besar. Pada saat itu, gundukan tersebut digali sehingga terlihat sebuah Patung.  Namun penggalian tersebut hanya memperlihatkan setengah badan bagian atas dari Patung. Tahun 1983 Pemerintah Daerah mulai memperbaiki situs sekitar Patung dengan membangun jalan menuju keberadaan Patung dan menutup saluran air yang ada di depan Patung.

    Patung Totok Kerot masih tetap dalam keadaan semula, yaitu terbenam setengah badan di dalam tanah. Lokasi dari situs Patung ini ada di Desa Bulupasar, Kecamapatan Pagu, Kabupaten Kediri, atau sekitar 11 kilometer sebelah selatan Petilasan makam Sri Aji Jayabaya di Desa Menang.

    Bentuk Patung Totok Kerot ini menggambarkan seorang raksasa perempuan dengan rambut terurai, duduk jongkok satu kaki tegak, matanya melotot, mengenakan mahkota dan kalung bertahtakan terkorak dan satu lengan sebelah kiri putus, entah karena terjadi kerusakan atau sengaja di rusak oleh orang tidak bertanggung jawab.

    Beredar sebuah urban legend yang melekat di Patung Totok Kerot ini. Diceritakan dalam sebuah cerita rakyat atau folklore yang terkenal di Kediri yaitu Mbok Totok Kerot  tersebut adalah perwujudan puteri cantik anak dari seorang demang di daerah Lodaya (sekarang Lodoyo) Blitar.

    Yang ingin diperistri oleh Sri Aji Jayabaya. Karena tak mendapatkan restu kedua orang tuanya yang merupakan salah seorang pembesar kerajaan, sang puteri nekat datang ke Kediri dan terjadi pertempuran dengan pasukan dari Kerajaan Kediri, Dalam pertempuran sengit itu, akhirnya kemenangan berpihak kepada sang putri dan para pengawalnya tersebut dan sebagai tuntutan atas kemenangannya, sang puteri berkeinginan ditemui oleh Prabu Sri Aji Jayabaya dan apabila keinginan tersebut tak dikabulkan, sang putri yang sangat sakti tersebut  akan berbuat onar.

    Permintaan Tuan puteri tersebut akhirnya di dipenuhi oleh Prabu Kadiri Jayabaya. Pada saat tuan putri berhasil bertemu dengan Sri Aji Jayabaya, sang putri kembali menyampaikan keinginannya pada Raja Kadiri (Sekarang Kediri) untuk dipersunting menjadi permaisurinya. Tetapi Prabu Sri Aji Jayabaya menolak permintaan Tuan puteri dan terjadi adu kesaktian diantara keduanya.

    Setelah sang puteri kewalahan menghadapi serangan jurus-jurus Prabu Sri Aji Jayabaya, maka sang Raja mengeluarkan sabda atau kutukan dengan menyebut sang puteri memiliki kelakuan seperti buto/raksasa, dan hingga akhirnya berubahlah tubuh sang putri menjadi Patung Raksasa/Bhuto.

    Ada sebuah urban legend lain atau legenda lain yang mengisahkan tentang seorang Patung Totok Kerot. Legenda ini masih berhubungan dengan legenda diatas, bahkan lebih heboh daripada legenda berpindahnya Patung Ganesha Boro dari tempatnya semula. Dikisahkan bahwa Patung Totok Kerot pernah dipindah oleh pemda setempat dari tempat asalnya dan diletakkan di Alun – Alun Kota Kediri.

    Tapi dalam waktu semalam, terjadi keajaiban, Patung Totok Kerot tidak ingin dipindah ke tempat barunya.  Patung Totok Kerot memanggil bantuan berupa Jin gajah dan sapi. Pada saat tengah malam, entah dari mana datangnya, tiba- tiba ada dua ekor gajah dan tujuh ekor sapi menuju alun-alun. Para warga sangat kaget, karena selama ini tidak pernah melihat gajah berkeliaran, apalagi jumlahnya sepasang.

    Kesembilan hewan itupun berupaya menarik Patung Totok Kerot menuju Dusun Bulupasar, tempat awal mula Patung berada. Karena bobot Patung Totok Kerot sangat berat, para jin yang menjelma gajah dan sapi hanya kuat menarik beberapa ratus meter saja, kesembilan hewan tersebut tidak kuat menarik Patung dan akhirnya meninggal karena kecapaian sebelum waktu subuh. Tiba-tiba saja jasad hewan-hewan tesebut menghilang secara ghaib.

Subscribe to the latest article updates via email for FREE:

2 Responses to "Situs Totok Kerot Kediri - East Java"

  1. Besides, with an end goal to keep anybody from breaking the RNG and increasing an uncalled for advantage, each poker site utilizes extra poker calculations with the particular plan of keeping a player from persistently winning poker hand after hand. 180.210.204.177

    ReplyDelete
  2. Starting today, there are many adaptations of this game. What's more, every form has its own little turn as per the nation it has started from. Every one of these dominoes rules depends as indicated by the spot of source. tips bermain domino qq

    ReplyDelete

SALE PARALLAX TEMPLATE ONLY US$ 5

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel