google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 TNI Beware of Violence in Papua - MEDIA MONITORING GOLD MINE -->

TNI Beware of Violence in Papua



Cenderawasih Commander, Maj. Gen.  of the Indonesian National Army (TNI), George Supit, said the authorities were careful to handle armed groups, including in Tembagapura, Freeport, Papua. He said the group also mingled with the community.

"We chase in here, run to the side, that's the problem, our term, this group is using flea tactics or something like that.Because he blends in with the community, that's hard," said George at the Coordinating Ministry for Political, Legal and Security , Jakarta, Thursday (2/11).

According to him, the authorities should really be able to separate between armed groups and the community.

"We want to attack, we are afraid we will shoot, get human rights again later," he said.

Furthermore, he said, actually the actions of this armed group's attack occurred almost every year. As in the dates mentioned as the celebration of the anniversary of the Free Papua Organization (OPM).

"It was their 1st December date. On July 1, close to those days, they usually did that show that" This is still me, "he said.

In addition, George saw the armed group's inseparable actions unrelated to Freeport. Because, Freeport already long operation and no problems.

The TNI has also mapped the armed groups. The TNI has also set up troops, only for the movement to require very difficult field exercises, such as altitude and cold areas so that troops should equipped with special equipment to move into the forest.

Meanwhile, the armed criminal group of PT Freeport mining area in Tembagapura, Timika, Papua, is called back to make a tantrum. After firing at Brimob posts and attacking the Tembagapura Police headquarters, they allegedly also raped the local population.

"The Tembagapura police have received reports of alleged rape committed by armed criminal groups in Tembagapura.Currently the victim on behalf of E alias L is in the care of Freeport Hospital," said the Head of Public Relations Polda
Papua, Pol Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Tuesday (31/10).

According to Kamal, the actions of the armed groups have been very disturbing and endanger civilians.

"We condemn the abominable acts committed by armed criminal groups because they are inhuman and pretentious, even as if they are not religious," he said.

Armed groups attacked Brimob task force posts in Mile 67 and Mile 66 areas of PT Freeport mine and raided Headquarters Police Tembagapura, Timika, Papua, on Sunday (29/10).

Kamal said, armed groups allegedly had made a road in Kampung Utikini which is right above the security post which a few days ago had been burned.

"The group was monitored on the left and right side of the road in the form of bushes," Kamal said.

IN INDONESIA

TNI Hati-Hati Tangani Kekerasan di Papua


Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI George Supit mengatakan, aparat hati-hati menangani kelompok bersenjata, termasuk di Tembagapura, kawasan Freeport, Papua. Dia menyebut, kelompok ini juga berbaur dengan masyarakat.

"Kita kejar ke sini, lari ke sebelah, itu persoalannya. Istilah kita, kelompok ini menggunakan taktik kutu loncat atau apa kira-kira seperti itu. Karena dia membaur dengan masyarakat, itu sulitnya," kata George di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Kamis (2 /11).

Menurut dia, aparat harus betul-betul bisa memisahkan antara kelompok bersenjata dan masyarakat. 

"Kita mau menyerang, takutnya kita salah tembak, kena HAM lagi nanti. Kan gitu," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, sebetulnya aksi-aksi serangan kelompok bersenjata ini terjadi hampir setiap tahun. Seperti pada tanggal-tanggal yang disebut-sebut sebagai perayaan ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Memang tanggal 1 Desember harinya mereka. Tanggal 1 Juli, mendekati hari-hari itu, biasanya mereka melakukan aksi itu menunjukkan bahwa "Ini loh aku masih ada," kata dia.

Di samping itu, George melihat tindakan inseparatis kelompok bersenjata tidak berkaitan dengan Freeport. Sebab, Freeport sudah lama beroperasi dan tidak ada masalah. 

Adapun TNI juga sudah ikut memetakan kelompok-kelompok bersenjata tersebut. TNI juga sudah menyiapkan pasukan, hanya untuk bergeraknya diperlukan latihan medannya yang sangat sulit, seperti daerah ketinggian dan daerah dingin sehingga pasukan harus dilengkapi dengan perlengkapan khusus untuk bergerak memasuki hutan.

Sementara, kelompok kriminal bersenjata area tambang PT Freeport di Tembagapura, Timika, Papua, disebut kembali membuat ulah. Setelah menembaki pos Brimob dan menyerang markas Polsek Tembagapura, mereka diduga juga memerkosa penduduk setempat.

"Polsek Tembagapura telah menerima laporan terkait dugaan pemerkosaan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata di Tembagapura. Saat ini korban atas nama E alias L sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Freeport," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, Selasa (31/10).

Menurut Kamal, tindakan kelompok bersenjata itu sudah sangat meresahkan dan membahayakan warga sipil. 

"Kami mengecam perbuatan keji yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata karena perbuatan tersebut tidak manusiawi dan berahklak, bahkan seakan-akan tidak beragama," katanya.

Kelompok bersenjata menyerang pos satuan tugas Brimob di Mile 67 dan Mile 66 area tambang PT Freeport dan menyerbu Markas Polsek Tembagapura, Timika, Papua, pada Ahad (29 / 10).

Kamal menuturkan, kelompok bersenjata diduga telah membuat jalan di Kampung Utikini yang berada tepat di atas pos keamanan yang beberapa hari lalu telah dibakar.

"Kelompok itu dari hasil pantauan bersiaga di sisi kiri dan kanan jalan yang berupa semak belukar," kata Kamal.

Republika, Page-13, Friday, Nov 3, 2017

Subscribe to the latest article updates via email for FREE:

0 Response to "TNI Beware of Violence in Papua"

Post a Comment

SALE PARALLAX TEMPLATE ONLY US$ 5

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel