google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Freeport Smelter Operates 2022 - MEDIA MONITORING GOLD MINE -->

Freeport Smelter Operates 2022



The government through the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) ensures PT Freeport Indonesia builds processing and refining facilities or smelters. The ESDM Ministry's Mineral and Coal Director General, Bambang Gatot Ariyono, said that the government asked Freeport to complete the construction of the smelter in 2022. 

     Bambang explained, the government will evaluate the progress of the Freeport smelter construction every six months. If the development is not in accordance with what was submitted to the government, the export permit will be revoked.

"The export permit facilities provided by the government to PT Freeport Indonesia to be able to carry out sales activities as long as the smelter has not been fully built," Bambang said.

Tony Wenas

Regarding the development of the smelter, PT Freeport Indonesia's President Director Tony Wenas said, as of February 2019 it had reached 3.86 percent. That figure is almost 100 percent of the development plans submitted by Freeport to the government.

"The progress of the construction of the PT Freeport Indonesia smelter until February 2019 has reached 3.86 percent in accordance with the plan that we submitted to the government. Almost 100 percent of our plan," Tony said.

Tony said, Freeport is committed to continuing to complete the construction of the smelter. In 2022 the smelter was targeted to be able to operate.

"By the end of 2022 the construction of the smelter has been completed, the smoke has come out," Tony said.

Tony explained that the company has prepared the land for the construction of the smelter. Freeport is currently conducting compaction and removing water content in the soil.

"While compaction is carried out in parallel, it is also carried out in the core area of ​​around 35 hectares, with the construction of earth nails while waiting for other land readiness. Gradually it will be completed." Tony said.

PT Smelter in Gresik East Java

Freeport Smelter is planned to be built in Gresik, East Java, Indonesia. The smelter is planned to manage 2 million tons of concentrate. Tony explained, an investment fund of around 2.8 billion US dollars was needed. He said, many financial institutions were interested in financing the investment in the construction of the smelter, both from outside and inside the country.

Ignasius Jonan

Previously, Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Ignasius Jonan also asked Freeport to channel community development funds for activities that have a direct impact on Papua's development. He pointed out that the development needed by Papua is primarily a means of education and health.



"For example, PT Freeport Indonesia (PTFI) issued funds for community development in one year, hundreds of billions of rupiah, my suggestion in the future might be better directly to activities that directly impact the community. For example, building small clinics or health centers in each sub-district, especially in the seven tribal areas around the PTFI work area, "Jonan said.



Jonan said the community development funds amounted to 1 percent of PT Freeport Indonesia's gross income. That figure reaches around 50 million US dollars, equivalent to Rp 700 billion per year.

IN INDONESIA : 

Smelter Freeport Beroperasi 2022


Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan PT Freeport Indonesia membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono, mengatakan, pemerintah meminta Freeport bisa menyelesaikan pembangunan smelter pada 2022 mendatang. 

     Bambang menjelaskan, pemerintah akan mengevaluasi progres pembangunan smelter Freeport setiap enam bulan sekali. Jika perkembangannya tidak sesuai dengan yang disampaikan ke pemerintah, izin ekspornya akan dicabut.

"Izin ekspor itu fasilitas yang diberikan pemerintah kepada PT Freeport Indonesia untuk bisa melakukan kegiatan penjualan keluar selama smelternya belum terbangun sempurna," ujar Bambang.

Mengenai progres pembangunan smelter, Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, hingga Februari 2019 telah mencapai 3,86 persen. Angka itu hampir 100 persen dari rencana pembangunan yang disampaikan Freeport kepada pemerintah.

"Progres pembangunan smelter PT Freeport Indonesia sampai dengan Februari 2019 sudah mencapai 3,86 persen sesuai dengan rencana yang kita sampaikan ke pemerintah. Hampir 100 persen dari rencana kita,” kata Tony.

Tony mengatakan, Freeport berkomitmen untuk terus menyelesaikan pembangunan smelter tersebut. Pada 2022 smelter itu ditergetkan sudah bisa beroperasi. 

“Pada akhir 2022 pembangunan smelter sudah selesai, sudah keluar asapnya-lah," ujar Tony.

Tony menjelaskan, saat ini lahan untuk pembangunan smelter sudah disiapkan perusahaan. Saat ini Freeport sedang melakukan pemadatan dan me-
ngeluarkan kandungan air yang ada di dalam tanah.

"Sementara pemadatan dilakukan secara paralel juga dilakukan di lahan inti yang sekitar 35 hektare dilakukan pemancangan paku bumi sambil menunggu kesiapan lahan yang lainnya. Secara bertahap akan selesai." ujar Tony.

Smelter Freeport direncanakan akan dibangun di Gresik, Jawa Timur Indonesia. Smelter tersebut direncanakan akan mengelola 2 juta ton konsentrat. Tony menjelaskan, dana investasi sekitar 2,8 miliar dolar AS dibutuhkan. Dia mengatakan, sudah banyak lembaga keuangan yang berminat untuk membiayai investasi pembangunan smelter tersebut, baik dari luar maupun dalam negeri.

Sebelumnya, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan juga meminta kepada Freeport agar menyalurkan dana pembangunan masyarakat untuk kegiatan yang berdampak langsung pada pembangunan Papua. Dia mencontohkan pembangunan yang dibutuhkan Papua utamanya adalah sarana pendidikan dan kesehatan.

"Kalau misalnya PT Freeport Indonesia (PTFI) mengeluarkan dana untuk community development dalam satu tahun itu ratusan miliar rupiah, saran saya ke depan mungkin lebih baik langsung ke kegiatan yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat. Misalnya membangun klinik atau puskesmas kecil di tiap-tiap kecamatan, utamanya di wilayah tujuh suku di sekitar wilayah kerja PTFI," ujar Jonan.

Jonan mengatakan, dana pembangunan masyarakat tersebut sebesar 1 persen dari pendapatan kotor PT Freeport Indonesia. Angka itu mencapai sekitar 50 juta dolar AS atau setara dengan Rp 700 miliar per tahun.

Republika, Page-13, Monday, May 6, 2019

Subscribe to the latest article updates via email for FREE:

0 Response to "Freeport Smelter Operates 2022"

Post a Comment

SALE PARALLAX TEMPLATE ONLY US$ 5

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel