PTFI aims to improve production from deep mines
11:00 AM
Add Comment
PT Freeport Indonesia (PTFI) targets to improve production performance in 2020. This is in line with the company's transition process in drilling in deep mines.
Underground Gold Mine of PT Freeport
The Freeport McMoran annual report noted that as of 31 December 2019 the Grasberg mine in Papua had reserves of 17.2 billion tons of copper and 14.2 million tons of gold. The company plans to carry out undercutting, draw bell construction and ore extraction activities at the underground mine this year.
Richard Adkerson
Freeport McMoran's CEO, Richard Adkerson, said, Freeport will begin to produce stable this year and will continue to increase to 130 thousand tons in 2023.
"Monitoring data about the multiplication of caves in the Grasberg Block Cave underground mine gives confidence in increasing production levels over time," Adkerson said in a company written report released last week.
PTFI's consolidated sales volume is expected to approach 750 million pounds of copper and 0.8 million ounces of gold by 2020. That figure is up compared to production in 2019 of 667 million pounds of copper and one million ounces of gold in 2019.
"As PTFI continues to increase production from its underground ore mines, metal production is expected to increase significantly in 2021," Adkerson said.
In 2020 Adkerson explained, PTFI needed annual capital to finance mining projects amounting to the US $ 0.8 billion. The amount of these funds has also been budgeted by the company with the same amount throughout 2021 and 2022.
"We focus on implementing this plan that is designed to increase copper and gold sales by more than 30 percent, reduce unit net cash costs by around 25 percent and more than double operating cash flow in 2021 from 2019 levels," Adkerson said.
Meanwhile, BUMN Mind ID's mining holding is preparing a fund of Rp 25 trillion to invest in all subsidiary projects. The company will use the funds for down-streaming.
Orias Petrus Moedak
Mind ID's Managing Director, Orias Petrus Moedak, explained that all downstream projects by subsidiaries will be accelerated in 2020 so that by 2022
came all the downstream projects completed. He also ensured that the downstream project would increase holding profits.
"This year, we have prepared Rp. 25 trillion for downstream investment. Most of the downstream projects are targeted to be completed no later than early 2022," Orias said.
There are six strategic projects that Mind ID will undertake, including the Sumsel-8 Mouth Mine Power Plant in Tanjung Enim, South Sumatra, by PT Bukit Asam, a processing and refining plant for East Halmahera Ferronickel in Tanjung Buli, North Maluku, by PT Aneka Tambang ( Antam) Tbk, a Smelter Grade Alumination Refinery plant in Mempawah, West Kalimantan, by Inalum and Antam, as well as an integrated copper smelter with a slime anode refining facility being a valuable metal by PT Freeport Indonesia.
IN INDONESIA
PTFI Incar Perbaikan Produksi dari Tambang Dalam
PT Freeport Indonesia (PTFI) menargetkan perbaikan kinerja produksi pada tahun 2020 ini. Hal ini seiring dengan proses transisi perusahaan dalam melakukan pengeboran di tambang dalam.
Dalam laporan tahunan Freeport McMoran tercatat hingga 31 Desember 2019 tambang Grasberg di Papua memiliki cadangan sebesar 17,2 miliar ton tembaga dan 14,2 juta ton emas. Perusahaan rencananya melakukan kegiatan undercutting, kontruksi drawbell, dan ekstrasi bijih di tambang bawah tanah pada tahun ini.
CEO Freeport McMoran, Richard Adkerson, menyatakan, Freeport akan mulai melakukan produksi yang stabil pada tahun ini dan akan terus meningkat hingga 130 ribu ton pada 2023 mendatang.
"Pemantauan data tentang perbanyakan gua di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave memberikan kepercayaan dalam meningkatkan tingkat produksi dari waktu ke waktu," ujar Adkerson dalam laporan tertulis perusahaan yang dirilis pekan lalu.
Volume penjualan konsolidasi dari PTFI diperkirakan akan mendekati 750 juta pon tembaga dan 0,8 juta ons emas pada 2020. Angka itu meningkat dibandingkan produksi pada 2019 sebesar 667 juta pon tembaga dan satu juta ons emas pada 2019.
“Karena PTFI terus meningkatkan produksi dari tambang bijih bawah tanahnya, produksi logam diharapkan meningkat secara signifikan pada 2021," ujar Adkerson.
Pada 2020 Adkerson menjelaskan, PTFI membutuhkan modal tahunan untuk membiayai proyek pertambangan sebesar 0,8 miliar dolar AS. Besaran dana ini juga sudah dianggarkan perusahaan dengan jumlah yang sama sepanjang 2021 dan 2022.
"Kami fokus pada pelaksanaan rencana ini yang dirancang untuk meningkatkan penjualan tembaga dan emas hingga Iebih dari 30 persen, mengurangi unit biaya kas bersih sekitar 25 persen dan Iebih dari dua kali lipat arus kas operasi pada 2021 dari tingkat 2019," ujar Adkerson.
Sementara itu, holding pertambangan BUMN Mind ID menyiapkan dana sebesar Rp 25 triliun untuk investasi semua proyek anak usaha. Dari besaran dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk hilirisasi.
Direktur Utama Mind ID, Orias Petrus Moedak, menjelaskan, semua proyek hilir oleh anak usaha akan dipercepat pada tahun 2020 ini agar pada 2022 men-
datang semua proyek hilirisasi rampung. Ia juga memastikan proyek hilirisasi ini akan memberikan kenaikan laba holding.
"Tahun ini, kami siapkan Rp 25 triliun untuk investasi hilirisasi. Sebagian besar proyek hilir ini ditargetkan rampung paling lambat pada awal 2022," ujar Orias.
Terdapat enam proyek strategis yang akan dikerjakan Mind ID, di antaranya yakni PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 di Tanjung Enim, Sumatra Selatan, oleh PT Bukit Asam, pabrik pengolahan dan pemurnian Feronikel Halmahera Timur di Tanjung Buli, Maluku Utara, oleh PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, pabrik Smelter Grade Aluminasi Refinery di Mempawah, Kalimantan Barat, oleh Inalum dan Antam, serta smelter tembaga terintegrasi dengan fasilitas pemurnian anoda slime menjadi logam berharga oleh PT Freeport Indonesia.
Republika, Page-13, Monday, Jan 27, 2020
0 Response to "PTFI aims to improve production from deep mines"
Post a Comment