google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Freeport More Sparkling - MEDIA MONITORING GOLD MINE -->

Freeport More Sparkling



Soaring gold production of PT Freeport Indonesia during the period of January-September 2017 made the financial performance of a subsidiary of Freeport-McMoRan Inc. it's getting more positive.

Quoting Freeport-McMoRan Inc.'s quarterly / third quarter financial statements and operations, 992,000 ounces of production during the period rose 55.73 percent compared to 637,000 ounces in the same period last year.

Compared straight, gold sales performance also experienced a significant increase. As of September 30, 2017, gold sales totaled 956,000 ounces or jumped 47.78% compared to 653,000 ounces in the same period last year.

The surge was caused by high levels of gold from mined ores. Because the Grasberg open pit entered the final stage of mining before all activities went to underground mines. Different things happen to the institution.

From January to September 201 7, Freeport Indonesia's copper production reached 647 million pounds or 6.77% lower compared to production in the same period last year of 694 million pounds. Not much different from the production, sales also decreased from 702 million pounds to 630 million pounds or by 10.26%.

The decline in copper performance is due to the cessation of copper concentrate exports from January to April. Freeport-McMoRan expects Indonesia's consolidated and mining sales volume to reach 1 billion pounds for copper and 1.6 million ounce for gold for this year, compared to 1.1 billion pounds of copper and 1.1 million ounces of gold by 2016.

RIGHT SIGNIFICANT

On the financial side, Freeport Indonesia's revenue as of the third quarter of 2017 reached US $ 3.01 billion, up 25.16 percent from US $ 2.405 billion year-on-year (YOY). As a result, Iaba operation also increased significantly. In that period, Freeport Indonesia's operating profit reached US $ 1.023 billion, up 104.19% compared to operating profit in the same period last year valued at US $ 501 million.

The operating profit is the highest among all Freeport mines in other countries. Total operating profit from mines in North America amounts to US $ 956 million and in South America worth US $ 532 million. Meanwhile, total operating profit of all Freeport-McMoRan business units is worth US $ 2.166 billion.

Freeport-McMoRan Inc.'s CEO Richard C. Adkerson said that mining projects in Indonesia are very profitable, especially with the potential for underground mining. The reason, in addition to having a large reserve, the cost
also quite low.

"This [underground mine] is a world-class project that is exceptional in every way, including its long, low cost, and economic benefits," he said.

The positive performance of finance driven by high levels of ore covers the target of daily ore mining of Freeport Indonesia.

Director of Mineral Resources Development of the Ministry of Energy and Mineral Resources Bambang Susigit stated that initially Freeport Indonesia daily ore mining target of 194,000 tons. The target is close to peak mining periods in Grasberg that could reach a range of 200,000 tons per day.

However, in the period of January to September 2017, ore mining was only 127,800 tons per day or decreased by 22.17% compared to mining in the same period last year of 164,200 tons per day.

IN INDONESIA

Freeport Semakin Berkilau

Melonjaknya produksi emas PT Freeport Indonesia sepanjang periode Januari-September 2017 membuat kinerja keuangan anak perusahaan Freeport-McMoRan Inc. itu semakin positif.

Mengutip laporan keuangan dan operasi kuartal III/2017 Freeport-McMoRan Inc., produksi pada periode tersebut sebanyak 992.000 ounce atau melonjak 55,73% di-bandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 637.000 ounce.

Berbanding lurus, kinerja penjualan emas pun mengalami kenaikan signifikan. Hingga 30 September 2017, penjualan emas tercatat sebanyak 956.000 ounce atau melonjak 47,78% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 653.000 ounce.

Lonjakan tersebut disebabkan oleh tingginya kadar emas dari bijih yang ditambang. Pasalnya, tambang terbuka Grasberg memasuki tahap akhir penambangan sebelum seluruh kegiatan beralih ke tambang bawah tanah. Hal berbeda terjadi untuk lembaga.

Sepanjang Januari-September 201 7, realisasi produksi tembaga Freeport Indonesia sebanyak 647 juta pon atau turun 6,77% dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun lalu 694 juta pon. Tidak jauh berbeda dengan produksi, penjualan pun mengalami penurunan dari 702 juta pon menjadi 630 juta pon atau sebesar 10,26%. 

Menurunnya kinerja tembaga tersebut dikarenakan sempat terhentinya kegiatan ekspor konsentrat tembaga dari Januari hingga April. Freeport-McMoRan berharap agar volume penjualan konsolidasi dan penambangan Indonesia mencapai kisaran 1 miliar pon untuk tembaga dan 1,6 juta ounce untuk emas untuk tahun ini, dibandingkan dengan 1,1 miliar pon tembaga dan 1,1 juta ounce emas pada 2016.

NAIK SIGNIFIKAN

Dan sisi keuangan, pendapatan Freeport Indonesia hingga kuartal III/2017 mencapai US$ 3,01 miliar atau naik 25,16% dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu senilai US$ 2,405 miliar. Alhasil, Iaba operasi pun mengalami kenaikan dengan cukup signifikan. Pada periode tersebut, laba operasi Freeport Indonesia mencapai US$ 1,023 miliar atau
naik 104,19% dibandingkan dengan laba operasi pada periode yang sama tahun lalu senilai US$ 501 juta.

Laba operasi tersebut menjadi yang tertinggi di antara seluruh tambang Freeport di negara lain. Total laba operasi dari tambang di Amerika Utara senilai US$ 956 juta dan di Amerika Selatan senilai US$ 532 juta. Sementara itu, total laba operasi seluruh unit bisnis Freeport-McMoRan senilai US$ 2,166 miliar.

CEO Freeport-McMoRan Inc., Richard C. Adkerson mengatakan bahwa proyek pertambangan di Indonesia sangat menguntungkan, khususnya dengan potensi tambang bawah tanah. Pasalnya, selain memiliki cadangan yang besar, biayanya pun tergolong rendah.

"Ini [tambang bawah tanah] adalah proyek kelas dunia yang luar biasa dalam segala hal, temasuk umumya yang panjang, biaya yang rendah, serta keuntungan ekonominya," tuturnya.

Positifnya kinerja keuangan yang didorong oleh tingginya kadar bijih tersebut menutupi melesetnya target penambangan bijih harian Freeport Indonesia.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Bambang Susigit menyatakan bahwa pada awalnya target penambangan bijih harian Freeport Indonesia sebanyak 194.000 ton. Target tersebut mendekati masa-masa puncak penambangan di Grasberg yang bisa mencapai kisaran 200.000 ton per hari.

Namun, pada periode Januari-September 2017, penambangan bijih hanya sebanyak 127.800 ton per hari atau turun 22,17% dibandingkan dengan penambangan pada periode yang sama tahun lalu 164.200 ton per hari. 

Bisnis Indonesia, Page-30, Monday, October 30, 2017

Subscribe to the latest article updates via email for FREE:

0 Response to "Freeport More Sparkling"

Post a Comment

SALE PARALLAX TEMPLATE ONLY US$ 5

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel