Freeport Indonesia's Production is Not Disturbed
12:18 PM
Add Comment
Hostage by armed groups in two villages adjacent to PT Freeport's mining location Indonesia does not affect the course of production in Tembagapura, Mimika, Papua.
Freeport Indonesia spokesman Riza Pratama said mining operations in Tembagapura are still running normally.
However, in anticipation of a larger effect, the number of security personnel is enhanced. This follows the emergence of armed groups residing in the village near the mining concession area.
Freeport Indonesia is deeply concerned over the continuing escalation of security incidents and continues to work with the security forces to try to stop troubling events.
"The mining operations are not disturbed by the existence of armed groups," he said, Monday (13/11).
The escalation of the addition of security personnel from the Police and the Indonesian Armed Forces (TNI) is more to create a sense of security and comfort for Freeport Indonesia workers and their families.
Riza has not received any reports of employees affected by the actions of the armed groups.
"As part of the safeguards, there will continue to be a surge in police and armed forces in the community area," he said.
Just so you know, as many as 1300 people from two villages, namely Kimbely Village and Banti Village, District Tembagapura, Mimika Regency, Papua. Information gained, armed groups in Papua again held hostage employees of Freeport Indonesia. They also damaged the road to Banti, Tembagapura District, Mimika Regency, Papua Province, using heavy equipment.
Meanwhile, gold production as of the third quarter of 2017 was 992,000 ounces, up 55.73 percent compared to the same period in the previous year of 637,000 ounces. Gold sales were 956,000 ounces, up 47.78 percent compared to the same period last year of 653,000 ounces.
However, for copper, from January to September 2017, PT Freeport Indonesia's production realization amounted to 647 million pounds, a decrease of 6.77% compared to production in the same period last year of 694 million pounds.
Sales of copper also fell from 702 million pounds to 630 million pounds, or 10.26 percent. The decline in copper performance due to the cessation of copper concentrate exports from January to April.
In terms of finance, Freeport Indonesia's revenue as of the third quarter of 2017 reached US $ 3.01 billion. Increase 25.16%, compared to revenue in the same period last year which is worth US $ 2.4 billion.
IN INDONESIA
Produksi Freeport Indonesia Tidak Terganggu
Penyanderaan oleh kelompok bersenjata di dua desa yang Iokasinya berdekatan dengan Iokasi pertambangan milik PT Freeport Indonesia tidak mempengaruhi jalannya produksi di Tembagapura, Mimika, Papua.
Jurubicara Freeport Indonesia, Riza Pratama menyatakan, kegiatan operasi tambang di Tembagapura masih berjalan normal.
Namun sebagai langkah antisipasi efek yang lebih besar, jumlah personel keamanan ditingkatkan. Ini menyusul munculnya kelompok bersenjata yang berada di desa dekat area konsesi tambang.
Freeport Indonesia sangat prihatin atas berlanjutnya eskalasi insiden-insiden keamanan dan terus bekerja sama dengan aparat keamanan untuk berupaya menghentikan kejadian-kejadian yang merisaukan.
"Operasional tambang tidak terganggu dengan adanya kelompok bersenjata," kata dia, Senin (13/11).
Eskalasi penambahan personil keamanan dari pihak Kepolisian maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu lebih untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pekerja Freeport Indonesia maupun keluarga mereka.
Riza belum menerima Iaporan adanya karyawan yang terkena dampak aksi kelompok bersenjata tersebut.
“Sebagai bagian dari upaya pengamanan tersebut, akan terus ada gelombang penambahan petugas Kepolisian dan militer bersenjata di area komunitas" ujarnya.
Asal tahu saja, sebanyak 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Informasi yang didapat, kelompok bersenjata di Papua kembali menyandera karyawan Freeport Indonesia. Mereka juga merusak jalan menuju Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, menggunakan alat berat.
Sementara itu produksi emas hingga kuartal III-2017 sebanyak 992.000 ons atau naik 55,73% dibandingkan produksi pada periode yang sama tahun Ialu sebanyak 637.000 ons. Sementara penjualan emas tercatat sebanyak 956.000 ons atau naik 47,78% dibandingkan dengan realisasi penjualan emas pada periode yang sama tahun Ialu sebanyak 653.000 ons.
Namun untuk tembaga, sepanjang Januari-September 2017, realisasi produksi PT Freeport Indonesia sebanyak 647 juta pon atau turun 6,77% dibandingkan produksi pada periode yang sama tahun Ialu sebanyak 694 juta pon.
Penjualan tembaga pun juga turun dari 702 juta pon menjadi 630 juta pon atau sebesar 10,26%. Menurunnya kinerja tembaga tersebut lantaran sempat terhentinya kegiatan ekspor konsentrat tembaga dari Januari hingga April.
Dari sisi keuangan, pendapatan Freeport Indonesia hingga kuartal III-2017 mencapai US$ 3,01 miliar. Naik 25,16%,dibanding pendapatan pada periode sama tahun Ialu yang senilai US$ 2,4 miliar.
Kontan, Page-14, Tuesday, Nov 14, 2017
0 Response to "Freeport Indonesia's Production is Not Disturbed"
Post a Comment