If the Contract Is Not Extended, Mimika Will Become Ghost Town
6:57 PM
Add Comment
PT Freeport Indonesia stated that if the Freeport Contract of Work which expires in 2021 is not renewed, Mimika City is feared to become a 'ghost town'. This is because Freeport's contribution to regional domestic revenue (Gross Domestic Regional Product) reached 91.0%.
"Based on research made by the Economic and Social Research Institute of the Faculty of Economics and Business University of Indonesia (LPEM-FE UI) in 2013 on the economic impact of Freeport's presence, it is noted that the contribution to" National GDP of 0.8%, to Papua Province 37.5 % and to Mimika Regency 91.0%.
This is because the presence of 4 Freeport contributes to making the local economy grow. If Freeport's contract is not renewed, all activities will stop and Mimika can become a ghost town, "said PT Freeport Indonesia spokesman Riza Pratama who became one of speakers in the discussion of Beyond Profitability theme, Balancing Sustainability and Growth held News One Media Holding Jakarta, Wednesday (6/12).
According to Riza, the presence of Freeport is able to create jobs for as many as 238,000 people, of which 128 thousand are laborers from Papua and the remaining 110 thousand from outside Papua.
"In fact, as many as 6 people Vice President is a son of Papua, and 40 managers also come from the original Papua. I think other companies do not exist like that, "he said.
Freeport, said Riza, also contributed to the construction of physical facilities in the city of Mimika. In addition to home, it also provides some infrastructure such as airports, bridges, government office buildings, hospitals, and others.
Riza also explained that in terms of revenue, the Indonesian government actually get a larger portion, which is about 60%, or about US $ 16.1 billion since 1992-2015. While the share for the company amounted to 40% ie amounted to 10.8 billion.
Explained that as a company, Freeport is not solely seeking profit, but also plays an active role for the surrounding community. The company allocates approximately US $ 100 million per year as a fund for community development
"Residents in 7 tribes around we also give free health services, so 70% of malaria outbreaks can be reduced. A total of 154,532 patients in 2016 are treated. We also do coaching for 162 SMEs, "he said.
Ahead of PON by 2020, Freeport also builds indoor and other athletic stadiums on an area of 12.5 ha with a budget of US $ 33 million.
"The building has been finished but has not been inaugurated," he said.
To create a sustainable company, many programs and activities have been done. For example in the field of environment, companies are serious about tailings waste management, which is used to help the reclamation program.
Although the contract renegotiations are still under way, it has prepared a mine closure plan approved on January 26, 2015.
"The assumption for the closure plan of PT Freeport Indonesia mine is 2021, waiting for the renegotiation of the Freedom of Association Coalition Act (KKB). All unused facilities will be destroyed and the land will be reclaimed. Some facilities will be handed over to stakeholders such as hospitals, airports, Amamapare Ports, diesel power plants, and others, "explained Riza.
IN INDONESIA
Jika Kontrak Tidak Diperpanjang, Mimika Bakal Menjadi Kota Hantu
PT Freeport Indonesia menyatakan bahwa jika Kontrak Karya Freeport yang akan berakhir pada 2021 tidak diperpanjang, maka Kota Mimika dikhawatirkan bakal menjadi ‘kota hantu’. Hai ini mengingat kontribusi Freeport terhadap pendapatan domestik regional (Gross Domestic Regional Product) mencapai 91,0%.
“Berdasarkan riset yang dibuat oleh LPEM-FE UI tahun 2013 tentang dampak ekonomi atas keberadaan Freeport, tercatat bahwa kontribusi terhadap "GDP Nasional 0,8%, terhadap Provinsi Papua 37,5% dan terhadap Kabupaten Mimika 91,0%.
Ini terjadi karena keberadaan 4 Freeport ikut membuat perekonomian setempat bertumbuh. Jika kontrak Freeport tidak diperpanjang, segala aktivitas akan terhenti dan Mimika bisa menjadi kota hantu,”kata Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama yang menjadi salah satu pembicara dalam acara diskusi bertema Beyond Profitability, Balancing Sustainability and Growth yang dilaksanakan Berita Satu Media Holding, di Jakarta, Rabu (6/12).
Menurut Riza, keberadaan Freeport mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi sebanyak 238.000 orang, dimana sebanyak 128 ribu merupakan tenaga kerja dari Papua dan sisanya sebanyak 110 ribu dari luar Papua.
“Bahkan, sebanyak 6 orang Vice Presiden itu merupakan putra Papua, dan 40 orang manager juga berasal dari Papua asli. Saya rasa perusahaan lain tidak ada yang seperti itu,” ujarnya.
Freeport, kata Riza, juga berkontribusi bagi pembangunan sarana fisik di kota Mimika. Selain rumah, juga menyediakan beberapa infrastruktur seperti bandara, jembatan, gedung perkantoran pemerintah, rumah Sakit, dan lainnya.
Riza juga menjelaskan bahwa jika dilihat dari sisi pendapatan, pemerintah Indonesia sebenarnya mendapatkan porsi lebih besar, yakni sekitar 60%, atau sekitar US$ 16,1 miliar sejak 1992-2015. Sementara bagian untuk perusahaan sebesar 40% yakni sebesar 10,8 miliar.
Dijelaskan bahwa sebagai perusahaan,Freeport tidak semata-mata mencari keuntungan, namun juga berperan aktif untuk masyarakat sekitarnya. Perusahaan mengalokasikan dana sekitar US$ 100 juta per tahun sebagai dana untuk pembangunan community
“Penduduk di 7 suku sekitar juga kami beri pelayanan kesehatan gratis, sehingga 70% wabah malaria bisa berkurang. Sebanyak 154.532 pasien pada 2016 tertangani. Kami juga melakukan pembinaan bagi 162 UKM,” katanya.
Menjelang PON pada 2020,Freeport juga ikut membangun stadion atletik indoor dan lainnya di atas lahan seluas 12,5 ha dengan anggaran sebesar US$ 33 juta.
“Bangunannya sudah jadi tapi belum diresmikan,” ujarnya.
Untuk membuat perusahaan berkesinambunan, banyak program dan kegiatan yang telah dilakukan. Misalnya dalam bidang Iingkungan, perusahaan bersungguh-sungguh dalam pengelolaan limbah tailing, yang dimanfaatkan untuk membantu program reklamasi.
Meski renegosiasi kontrak masih berlangsung, pihaknya sudah menyiapkan skenario rencana penutupan tambang (mine closure) yang telah disetujui pada 26 Januari 2015.
“Asumsi untuk rencana penutupan tambang PT Freeport Indonesia adalah tahun 2021, menunggu renegosiasi Rencana Undang-Undang Koalisi Kebebasan Berserikat (KKB). Semua fasilitas yang tidak digunakan akan dihancurkan dan tanah akan direklamasi Beberapa fasilitas akan diserahkan kepada pemangku kepentingan seperti rumah sakit, bandara, Pelabuhan Amamapare, pembangkit Iistrik tenaga diesel, dan lain-lain,” jelas Riza.
Investor Daily, Page-9, Thursday, Dec 7, 2017
0 Response to "If the Contract Is Not Extended, Mimika Will Become Ghost Town"
Post a Comment