google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Freeport Builds Smelter Starting 2020 - MEDIA MONITORING GOLD MINE -->

Freeport Builds Smelter Starting 2020



PT Freeport Indonesia (PTFI) will begin construction of a mineral smelter or processing plant in early 2020. Freeport Indonesia spokesman Riza Pratama revealed that currently the development process is still in a very early stage, namely environmental impact analysis (AMDAL) and soil stabilization.

Riza Pratama

"The infrastructure is not yet. Maybe early next year, "said Riza.

As of February 2019, the progress of the Freeport smelter construction still reaches 3.86%. Some of the land for construction has been prepared and will be followed by a parallel process of land compaction on a core area of ​​around 35 hectares (ha).

Smelter in Gresik East Java

The construction of this smelter is in accordance with Law (Law) Number 4 of 2009 concerning Mineral and Coal Mining (Minerba). The goal is for the company not to export raw materials, but to purify to increase the added value of mining products.

Despite the lack of progress, Riza refused if the construction of the smelter was called slow. Ongoing work, according to him, is in accordance with the timeline set by the company.

"So we don't have to hurry. This schedule already exists. We also have to prepare the tools. It's from Japan. Prepared there, later here waiting to be installed. So it's not like making a house, we can hurry, "he explained.

With the existing schedule, Freeport targets the construction of smelters to be completed no later than 2023. Riza said the investment costs needed for the mineral processing plant reached US $ 2.5 billion, higher than the initial estimate of only US $ 2.3 billion.

"At that time it was still a range. That was also a few years ago, before we developed with Inalum and there was inflation too, "he said.

IN INDONESIA

Freeport Bangun Smelter Mulai 2020


PT Freeport Indonesia (PTFI) akan memulai pembangunan smelter atau pabrik pengolahan mineral pada awal 2020 mendatang. Juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengungkapkan saat ini proses pembangunan masih dalam tahap sangat awal yakni analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan penstabilan tanah. 

“Infrastrukturnya belum. Mungkin awal tahun depan,” ujar Riza.

Hingga Februari 2019, kemajuan pembangunan smelter Freeport masih mencapai 3,86%. Sebagian lahan untuk pembangunannya telah siap dan akan dilanjutkan proses pemadatan lahan secara paralel di lahan inti sekitar 35 hektare (ha). Pembangunan smelter ini sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu bara (Minerba). 

     Tujuannya, agar perusahaan tidak mengekspor bahan mentah, tapi melakukan pemurnian untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil pertambangan.

Kendati masih minim progres, Riza menolak jika pembangunan smelter disebut berjalan lambat. Pengerjaan yang sedang berlangsung, menurutnya, sudah sesuai timeline yang ditetapkan perusahaan. 

“jadi bukan kita harus cepat-cepat. Ini sudah ada jadwalnya. Kita kan juga harus siapkan alatnya. Itu dari Jepang. Disiapkan di sana, nanti di sini menunggu dipasang. Jadi bukan seperti bikin rumah, bisa kita cepat-cepat,” jelasnya.

Dengan jadwal yang ada, Freeport menargetkan pembangunan smelter akan rampung paling lambat 2023 mendatang. Riza menyebut biaya investasi yang dibutuhkan untuk pabrik pengolahan mineral itu mencapai US$ 2,5 miliar, lebih tinggi daripada perkiraan awal yang hanya US$2,3 miliar. 

“Waktu itu kan masih kisaran. Itu juga beberapa tahun lalu, sebelum kita develop dengan Inalum dan ada inflasi juga,” katanya.

Media Indonesia, Page-13, Friday, May-10, 2019

Subscribe to the latest article updates via email for FREE:

0 Response to "Freeport Builds Smelter Starting 2020"

Post a Comment

SALE PARALLAX TEMPLATE ONLY US$ 5

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel