google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Inalum Explores the Development of Electric Car Batteries - MEDIA MONITORING GOLD MINE -->

Inalum Explores the Development of Electric Car Batteries



The holding of the State Mining Holding Company, PT Indonesia Asahan Aluminum (Inalum), continues to push the value added of mining products through the Inalum downstream program to develop lithium batteries for the use of electric vehicles. 

Byton Electric Car. Illustration

    Inalum yesterday held a visit to several companies in China. One of the agenda is to meet with Zhejiang Huayou Cobalt Company Ltd., the world's largest producer of battery materials used by electric vehicles.

Budi Gunadi Sadikin

PT Inalum's Managing Director, Budi Gunadi Sadikin said, the partnership was explored because Huayou is a company that has experience in the mining industry, especially in producing integrated cobalt, nickel and lithium minerals.

"Inalum continues to aggressively look for strategic partners who can provide access to the technology field and have good experience," he said

In fact, Inalum and its subsidiary, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), also plan to build a plant with a High Pressure Acid Leaching (HPAL) technology and Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) through cooperation with Huayou. The two factories are expected to encourage the downstream nickel program to become the raw material for lithium batteries.

Zhejiang Huayou Cobalt Company Ltd.

Since mid last year, Huayou plans to build a nickel smelter in Indonesia to meet the demand for these commodities in the battery industry. The corporation will invest US $ 1.83 billion in Indonesia. At present the company is looking for local partners.

"Hopefully this exploration can produce a concrete collaboration with the lnalum to advance the mining downstream industry in Indonesia," Budi said.

Meanwhile the Director of Operations and Production of ANTM, Hartono said, to develop the electric battery, his party indeed continued to carry out explorations. Understandably, currently Aneka Tambang saves the potential of a very large nickel commodity, but has not been utilized properly. Even though the low-grade nickel below 1.8% contains cobalt, which is an important component in the process of making batteries.

.

Electric car battery

"This is an opportunity for ANTM. People say metal the future. So, we will look for partners who have the technology. There are some that are being explored," Hartono said

In a written statement, BUMN Minister Rini Soemarno said the exploration of cooperation must be carried out so that Inalum can have strategic partners in the field of technology and development needed for downstreaming. As a result, the domestic mining processing industry can develop.

IN INDONESIA

Inalum Menjajaki Pengembangan Baterai Mobil Listrik


Induk Holding BUMN Pertambangan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), terus mendorong nilai tambah produk tambang melalui program hilirisasi Inalum ingin mengembangkan baterai litium untuk penggunaan kendaraan listrik. Inalum kemarin mengadakan lawatan ke beberapa perusahaan di Tiongkok. Salah satu agendanya adalah bertemu dengan Zhejiang Huayou Cobalt Company Ltd, produsen terbesar di dunia untuk material baterai yang digunakan kendaraan listrik.

Direktur Utama PT Inalum, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penjajakan kerjasama karena Huayou merupakan perusahaan yang telah berpengalaman di industri pertambangan, khususnya dalam memproduksi mineral cobalt, nikel dan litium terintegrasi.

"Inalum terus secara agresif mencari mitra strategis yang bisa memberikan akses di bidang teknologi dan memiliki pengalaman yang mumpuni," katanya.

Bahkan, Inalum dan anak usahanya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), juga berencana membangun pabrik berteknolologi high pressure acid leaching (HPAL) dan rotary kiln electric furnace ( RKEF) melalui kerja sama dengan Huayou. Kedua pabrik terseebut diharapkan bisa mendorong program hilirisasi nikel menjadi bahan baku baterai litium.

Sejak pertengahan tahun lalu, Huayou berencana membangun smelter nikel di Indonesia untuk memenuhi permintaan komoditas tersebut di industri baterai. Korporasi tersebut akan mengeluarkan investasi sebesar US$ 1,83 miliar di Indonesia. Saat ini perusahaan tersebut sedang mencari rekan lokal.

“Semoga penjajakan ini dapat menghasilkan suatu kerjasama yang konkret dengan lnalum untuk memajukan industri hilirisasi tambang di Indonesia,” kata Budi.

Sementara itu Direktur Operasi dan Produksi ANTM, Hartono mengatakan, untuk mengembangkan baterai listrik itu, pihaknya memang terus melakukan penjajakan. Maklumlah, saat ini Aneka Tambang menyimpan potensi komoditas nikel yang sangat besar, tetapi belum termanfaatkan dengan baik. Padahal di dalam nikel berkadar rendah di bawah 1,8% itu terkandung cobalt, yang merupakan komponen penting dalam proses pembuatan baterai.

"lni merupakan peluang bagi ANTM. Orang bilang metal the future. Jadi, kami akan mencari partner yang memiliki teknologinya. Ada beberapa yang sedang dijajaki," kata Hartono

Dalam pernyataan tertulis, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan penjajakan kerjasama harus dilakukan agar Inalum bisa memiliki mitra strategis dalam bidang teknologi dan pengembangan yang dibutuhkan untuk hilirisasi. Alhasil, industri pengolahan tambang domestik bisa berkembang.

Kontan, Page-14, Saturday, May 18, 2019

Subscribe to the latest article updates via email for FREE:

0 Response to "Inalum Explores the Development of Electric Car Batteries"

Post a Comment

SALE PARALLAX TEMPLATE ONLY US$ 5

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel